Apryanti, Yesvica (2024) FUNGSI DAN MAKNA SASTRA LISAN GURITAN SUKU BESEMAH MUARADUA KISAM, OKU SELATAN (KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA). tesis thesis, Universitas PGRI Palembang.

	Text 4. COVER + LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (356kB)
	Text 1. ABSTRAK - INDONESIA.docx Download (12kB)
	Text 6. BAB I.pdf Download (200kB)
	Text 11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (214kB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi dan makna sastra lisan guritan pada masyarakat suku Besemah di Muaradua Kisam, Oku Selatan ditinjau dari kajian antropologi sastra khusunya aspek bahasa, relligi, dan adat istiadat. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, teknik simak SLC (Simak Libat Cakap), teknik rekam dan teknik catat..Sumber data dalam penelitian ini meliputi aspek daridata primer, yaitu data berupa video sastra lisan masyarakat Besemah Muaradua Kisam, Oku Selatan dalam acara adat. Selain itu sumber data lainnya ialah dari data sekunder, yaitu data-data yang bersumber dari buku-buku dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang ada dalam penelitian. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa fungsi sastra lisan guritan adalah sebagai wadah seni yang dituangkan dalam bentuk syair dengan cara ditembangkan. Sedangkan makna sastra lisan guritan itu sendiri adalah sebagai salah satu cara untuk menyampaikan nasihat-nasihat yang terkandung dalam setiap syair dan merupakan salah satu cara untuk menarik minat masyarakat agar lebih berwawasan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan juga terdapat beberapa syair dalam kajian antropologi sastra, yaitu 47 syair yang termasuk ke aspek bahasa, 27 syair yang termasuk ke aspek religi, dan 13 syair yang termasuk ke aspek adat istiadat. Kata Kunci: Masyarakat Besemah, Sastra lisan Guritan, Antropologi Sastra

Actions (login required)

View Item