RIDWAN, RIDWAN (2024) AKULTURASI RUMAH ONG BOEN TJIT SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SMA NEGERI 1 TELUK GELAM. skripsi thesis, Universitas PGRI Palembang.

	Text D. COVER + LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (255kB)
	Text A. ABSTRAK-INDONESIA.docx Download (14kB)
	Text F. BAB I.pdf Download (102kB)
	Text K. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (19kB)

Abstract

Sumber belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri siswa dan memungkinkannya melakukan hal tersebut, misalnya, berupa pesan, orang, material, alat teknis dan lingkungan. Peran sumber belajar adalah topic penting dalam diskusi ini. Sumber daya pembelajaran ini mencakup berbagai platform, termasuk kursus online, pembelajaran video, platform daring yang dapat disesuaikan. Pengertian rumah Rumah adalah bangunan atau tempat di mana manusia melindungi diri, dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya mengikuti alur budaya. Rumah sangat penting untuk melindungi diri dari ancaman dan gangguan dari makhluk hidup, alam, dan cuaca. Akulturasi pada bangunan rumah ong boentjit yang menampilkan gaya arsitektur campuran Tionghoa-Melayu. Gaya arsitektur atap pelana memiliki 3 bubungan yang masing-masing bubungan mempunyai ruang dengan fungsi berbeda. Rumah juga memiliki peran social budaya. Rumusan masalah penelitian ini yaitu Bagaimana akulturasi budayaTionghoa-Melayu pada bangunan rumah Ong Boen Tjit. Adapun tujuan penelitan Mengetahui akulturasi budaya Tionghoa-Melayu pada rumah Ong Boen Tjit. Hasil penelitian ini yaitu Rumah saudagar Ong Boen Tjit ini kini berusia sekitar 300 tahun. Rumah ini didirikan pada tahun 1705 oleh seorang saudagar Tionghoa bernama Ong Eng Twan, seorang saudagar Tionghoa yang datang ke Palembang untuk berdagang. Lokasi penelitian Lorong Saudagar Yucing, jalan H Faqih Usman, Kertapati 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Kata Kunci: Akulturasi, Sumber Belajar, Sejarah Lokal

Actions (login required)

View Item